Visimengenai pendidikan adalah sesuatu yang menjadi kunci apakah dalam prosesnya individu yang bersangkutan seperti kak Iden ini dapat berkontribusi dan bersinergi dengan konsep dan pandangan-pandangan lembaga. Selamat membaca. Oleh Iden Wildensyah. Bagi saya, ini adalah pertanyaan mendasar yang tidak bisa dijawab secara spontanitas. Hakikat belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru dalam bentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan Suyono & Hariyanto, 2017, hlm. 11. Dengan demikian, perubahan merupakan substansi dari belajar itu sendiri. Tentunya berbagai perubahan yang dimanifestasikan dalam banyak pola dan respons itu didapatkan dari proses belajar itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Purwanto 2014, hlm. 38-39 bahwa belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sementara itu menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 6 hakikat belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Lebih lanjut untuk mengeksplorasi hakikat atau makna sebenarnya dari belajar ini, Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 6 merangkum arti belajar menurut para ahli psikologi belajar dan pendidikan sebagai berikut. Sobry Sutikno Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Thursan Hakim Menurut Thursan Hakim, definisi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan lainnya. Skinner Menurut Skinner Pengertian belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlaku secara progresif. T. Morgan Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar adalah suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang telah lalu. Hilgard & Bower Menurut Hilgard & Bower, pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut. Berdasarkan hakikat belajar menurut para ahli di atas, dapat digariskan dengan jelas bahwa hakikat belajar adalah perubahan akan kepribadian atau tingkah laku, baik dalam bentuk keterampilan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan nilai positif lain sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar yang telah dialami. Baca juga Belajar Pengertian, Proses, Sistem, Ciri, Hasil & Prinsip Hakikat Pembelajaran Secara terminologis, pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 13. Dengan demikian, terdapat pula istilah alternatif untuk menyokong makna pembelajaran ini, yakni “pengajaran”. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 6. Apabila hakikat dari belajar itu adalah “perubahan” maka hakikat pembelajaran sendiri dapat dikatakan sebagai “interaksi” yang terjadi. Hal tersebut karena tanpa adanya interaksi, maka tidak akan ada pembelajaran yang terjadi, seperti bagaimana tanpa ada “perubahan” maka dapat dikatakan tidak ada proses belajar yang terjadi. Namun demikian, pembelajaran melibatkan banyak interaksi yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan proses belajar yang baik, maka dapat dikatakan pula bahwa pembelajaran adalah suatu sistem. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara terartur dan merupakan suatu keseluruhan Djamaluddin & Wardana, 2019, hlm. 28. Oleh karena itu, hakikat pembelajaran juga tidak hanya sekedar interaksi yang terjadi. Bahkan, menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 13 hakikat pembelajaran adalah perencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Hal tersebut karena dalam pembelajaran, peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Baca juga Pembelajaran – Pengertian, Komponen Tujuan, Media, Lingkungan, Dsb Pembelajaran sebagai Sistem Pembelajaran sebagai suatu sistem adalah proses interaksi yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu dengan susunan, dan terjadi umpan balik di antara keduanya. Komponen Sistem Pembelajaran Apabila ditelaah sebagai suatu sistem, maka sistem pembelajaran memiliki beberapa komponen dan sub-komponen sebagai berikut. 1. Input Dari sisi input atau masukan, beberapa komponen penunjang pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut. Kurikulum Semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kurukulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan, karena berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan yang dicapai. Peserta didik Orang/ komponen manusiawi yang melakukan proses pembelajaran. Pengajar Guru, dosen, sumber belajar. Sarana dan prasarana Bagian atau alat yang harus dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran. 2. Proses Dari sisi proses atau pemrosesan masukan yang telah diberikan, maka sub-komponen pembelajaran terdiri atas Materi, yakni bahan ajar yang digunakan pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik dan disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar; Metode, yaitu cara/ strategi yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik pada saat mengajar; Media, merupakan alat bantu yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 3. Output Ouput adalah luaran atau hasil dari proses pembelajaran, seperti peserta didik yang telah menguasai kompetensi tertentu sesuatu yang dijadikan tujuan pembelajaran, yaitu mendapatkan hasil setelah melalui proses belajar. Kompetensi yang dicapai peserta didik dapat tercapai apabila komponen pembelajaran sebagai suatu sistem input, proses, output, dan feedback sudah tercapai. 4. Feedback Feedback atau umpan balik sendiri merupakan informasi tentang hasil-hasil dari upaya belajar yang telah dilakukan peserta didik. Umpan balik adalah informasi yang berkenaan dengan kemampuan siswa dan guru guna lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh keduanya. Informasi yang dimaksud adalah berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan, bagaimana hasilnya, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Prinsip Pembelajaran Dalam mengupayakan suatu proses belajar yang dijalankan melalui pembelajaran, terdapat berbagai prinsip yang dapat memaksimalkan pencapaian hakikat belajar dan pembelajaran itu sendiri. Menurut Djamaluddin & Wardana 2019, hlm. 32 prinsip-prinsip pembelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Motivasi, segala ucapan role model mempunyai kekuatan yang dapat menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuan. Kebutuhan akan pengakuan sosial mendorong seseorang untuk melakukan berbagai upaya kegiatan sosial. Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu. Fokus, ucapannya ringkas, langsung pada inti pembicaraan tanpa ada kata yang memalingkan dari ucapannya, sehingga mudah dipahami. Pembicaraannya tidak terlalu cepat, sehingga dapat memberikan waktu yang cukup kepada anak untuk menguasainya. Repetisi, senantiasa melakukan tiga kali pengulangan pada kalimat-kalimatnya supaya dapat diingat atau dihafal. Analogi langsung, seperti pada contoh perumpamaan orang beriman dengan pohon kurma, sehingga dapat memberikan motivasi, hasrat ingin tahu, memuji dan mencela, dan mengasah otak untuk menggerakkan potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakkur. Memperhatikan keragaman anak/peserta didik, sehingga dapat melahirkan pemahaman yang berbeda dan tidak terbatas satu pemahaman saja, dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar tanpa dihinggapi perasaan jemu. Memperhatikan tiga tujuan moral,yaitu kognitif, emosional dan kinetik. Referensi Djamaluddin & Wardana. 2019. Belajar dan pembelajaran 4 pilar peningkatan kompetensi pedagogis. Parepare Kaaffah Learning Center. Suyono, & Hariyanto. 2017. Belajar dan pembelajaran teori dan konsep dasar. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Purwanto. 2014. Evaluasi hasil belajar. Surakarta Pustaka Belajar. A HAKIKAT BELAJAR. 1. Pendahuluan. Kata ‘belajar’ tidak asing lagi bagi kita. Barangkali sudah ribuan kali kita mendengarnya, mungkin kata itu mendatangkan nuansa kegembiraan ke diri, tetapi juga ada kemungkinan membawa kemurungan, kebosanan , ketegangan dan sebagainyaseribu rasa. Namun demikian, pernahkan kita mempertanyakan ke diri kita 0% found this document useful 0 votes93 views23 pagesDescriptionHAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARANOriginal TitleHakikat Belajar dan PembelajaranCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes93 views23 pagesHakikat Belajar Dan PembelajaranOriginal TitleHakikat Belajar dan PembelajaranJump to Page You are on page 1of 23 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 9 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 13 to 21 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Ontologimenyangkut hakekat matematika, apakah hakekat yang ada dibalik matematika, sedangkan secara epistemologi adalah berkaitan dengan bagaimana cara menjawab pertanyaan mengenai matematika, cara memperoleh dan menangkap permasalahan dalam matemaika. Filsafat pendidikan matematika mengacu pada masalah belajar dan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENGERTIAN BELAJARBelajar adalah proses, aktivitas, bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya ingatan, tapi juga pengalaman. Hasil belajar bukanlah penguasaan hasil pelatihan, melainkan perubahan tingkah laku. Belajar adalah proses dimana individu berinteraksi dengan lingkungan untuk mengubah perilakunya. Belajar merupakan aktivitas mental atau psikologis yang secara aktif berinteraksi dengan lingkungan, yang bermuara pada perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap.[1]Seseorang yang telah melalui proses belajar akan mengalami perubahan pada dirinya yaitu,Perubahan interpersonalTerjadi perubahan positif-aktifPerubahan yang bersifat efektif CIRI - CIRI BELAJAR Djamarah 2011 15-17 menyatakan, jika hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka dari itu ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri yang Terjadi Secara Sadar, artinya individu yang belajar akan menyadari perubahan ini, atau setidaknya individu tersebut akan merasakan perubahannya. Misalnya, ia menyadari bahwa ilmunya berkembang, kemampuannya berkembang, dan kebiasaannya berkembang. Oleh karena itu, perubahan perilaku pribadi akibat mabuk atau tidak sadar tidak termasuk dalam kategori perubahan makna belajar. Karena individu yang bersangkutan tidak mengetahui perubahan tersebut.[5]Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional, akibat pembelajaran, perubahan yang terjadi pada diri individu bersifat kontinyu, tidak statis. Perubahan yang terjadi akan mengarah pada perubahan selanjutnya dan akan berguna dalam kehidupan atau proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya, jika seorang anak belajar menulis, dia akan mengalami transisi dari tidak bisa menulis menjadi bisa menulis. Perubahan ini terus berlanjut hingga kemampuan menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna. Dia bisa menulis dengan kapur, dan sebagainya. Selain itu, dengan kemampuan menulisnya, ia juga dapat mempelajari keterampilan lainnya. Misalnya, Anda dapat menulis surat, menyalin catatan, mengerjakan soal, dll..[6]Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif, Dalam proses pembelajaran, perubahan ini selalu meningkat, tujuannya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, jika Anda melakukan lebih banyak upaya belajar, Anda akan mendapatkan lebih banyak perubahan yang lebih baik. Perubahan aktif berarti perubahan tidak terjadi sendiri, tetapi karena upaya individu itu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku akibat proses pendewasaan yang terjadi secara otomatis akibat dorongan internal tidak termasuk perubahan makna pembelajaran.[7]Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara, Perubahan sementara sementara yang terjadi hanya dalam waktu singkat seperti berkeringat, robek, menangis, dll. Tidak dapat diklasifikasikan sebagai perubahan pembelajaran. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses pembelajaran bersifat permanen atau permanen. Artinya perilaku yang terjadi setelah belajar akan bersifat permanen. Misalnya, keterampilan bermain piano anak tidak akan hilang setelah belajar, tetapi jika terus digunakan atau dilatih, mereka akan terus memiliki dan menjadi lebih berkembang.[8]Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah, Artinya perubahan perilaku terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai. Perubahan mengarah pada perubahan perilaku, dan perubahan ini benar-benar terwujud. Misalnya seseorang yang belajar mengetik sebelumnya telah menentukan tujuan yang bisa dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kemahiran yang akan dia capai. Oleh karena itu tingkah laku belajar selalu diarahkan pada tingkah laku yang ditentukan.[9]Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku, Perubahan yang diperoleh individu setelah proses pembelajaran meliputi perubahan perilaku secara keseluruhan. Jika seseorang mempelajari sesuatu, dia akan mengalami perubahan radikal dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dll. Sebagai akibatnya. Misalnya, jika seorang anak belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling nyata adalah teknik mengendarai sepeda. Namun, ia mengalami perubahan lain, seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang berbagai jenis sepeda, pengetahuan tentang peralatan sepeda, keinginan untuk sepeda yang lebih baik, kebiasaan membersihkan sepeda, dan sebagainya. Oleh karena itu, salah satu aspek perubahan sangat erat kaitannya dengan aspek lainnya[10]Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku. Dengan adanya kegiatan belajar maka norma yang dimiliki oleh seseorang setelah ia melakukan kegiatan belajar akan berubah menjadi lebih baik. Dalam kegiatan ini pendidik bisa melatih dalam pembelajaran di sekolah, ini bisa dimulai dari pemberian contoh oleh pendidik itu sendiri. Jadi seorang pendidik harus senantiasa menjaga sikap agar bisa menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya, karena mengingat bahwa tujuan yang diinginkan dalam belajar adalah bersifat PEMBELAJARANPembelajaran merupakan perpaduan antara unsur manusia, materi, fasilitas, peralatan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Orang-orang yang terlibat dalam sistem pengajaran termasuk siswa, guru, dan personel lain, seperti personel laboratorium. Materi termasuk buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide dan film, kaset audio dan kaset video. Fasilitas dan perlengkapan termasuk ruang kelas, perlengkapan audio visual dan komputer. Prosedur, termasuk jadwal dan metode pemberian informasi, praktik, studi, ujian, dll.[11] Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran antara lain1. Siswa Atau Peserta DidikUntuk memilih metode pembelajaran, tingkat pendidikan siswa harus disesuaikan. Tekankan bahwa pertimbangan perbedaan jenjang pendidikan adalah kemampuan siswa, terlepas dari apakah mereka dapat berpikir secara abstrak atau tidak. Penerapan metode sederhana dan kompleks tentunya sangat berbeda, dan semuanya berkaitan dengan kemampuan berpikir dan berperilaku siswa pada setiap jenjang. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya pengelolaanpembelajaran dan pengelolaan kelas. BAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar-mengajar. Didalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan

Hakikatbelajar dan pembelajaran – Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

\n\n \n \npertanyaan tentang hakikat belajar dan pembelajaran
Hakekatbelajar pembelajaran dan teori belajar. Hakikat dan prinsip prinsip pembelajaran. 1 2 media dan sumber belajar paud dengan mempelajari modul ini anda diharapkan dapat memahami secara mendalam mengenai esensi sumber belajar dalam pembelajaran di lembaga paud. Neng wifa miladia 1. Hanya dengan maksud ingin berbagi saja.
sesuatuyang secara ringkas dapat dikatakan sebagai usaha mencari kebenaran yang hakiki. (Abbas, 2010) Al-Kindi, seorang filosof muslim pertama
ModelPembelajaran Berorientasi NOS (Nature of Science) Salah satu aspek penting dari literasi ilmiah adalah keakraban dengan hakikat Sains (Nature of Science) dan sifat-sifat ilmuwan. Keterlibatan dalam pembahasan tentang persoalan ilmiah menuntut pemahaman atas hakikat Sains (Coll et al., 2008). Menurut Lederman dan Schwart (dalam Kubicek 6J6AjIQ.
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/418
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/222
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/274
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/17
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/399
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/418
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/246
  • 0s9k5wmtlp.pages.dev/153
  • pertanyaan tentang hakikat belajar dan pembelajaran